Rabu, 29 Oktober 2008

REKRUIMENT LONCENG PANGKALAN

Lonceng pangkalan adalah buletin gereja St.Mikael Pangkalan yang memiliki pelayanan untuk menyampaikan informasi, dan semua hal tentang hidup menggereja kita.
Dengan bergabung dengan kami anda akan mendapat banyak hal baru:
Refleksi iman, Pengetahuan praktis, wawasan bekerja dalam tim.
Dan tentunya kita bisa semakin mendekatkan diri kita kepadaNya.
Dengan pelayanan kita menghadirkan informasi yang bermanfaat kepada seluruh umat Gereja St.Mikael Pangkalan.
Disini anda dapat menyalurkan kreatifitas menulis atau sekedar membagi pengalaman, untuk konsumsi peningkatan kualitas hidup beriman umat.
Kita juga mendapat wawasan akan apa dan bagaimana itu penulisan jurnalistik.
So kami mengundang anda yang berminat untuk hadir pada pertemuan tim rekan kerja Lonceng Pangkalan.
Eiiiit........ syaratnya cukup simpel aja koq...
Terbuka bagi siapapun, pria, atau wanita
katolik
Berminat pada tulisan
jurnalistik
Mau berkomitmen pada pemberdayaan umat dan
perkembangan Gereja
Hobi membaca, rasa ingin tahu tinggi, mau
tambah pengalaman dan teman, Mau belajar dan bekerjasama dalam
tim.

Tempat pendaftaran
Gereja St.Mikael Pangkalan
Contact person
Gembong 0274 3152153
Danang 085643355336
Yonas 08562569181

Sabtu, 25 Oktober 2008

RENUNGAN

MENJADI RAJA ATAS DIRI SENDIRI


Konon ceritanya, ada sayembara pemilihan raja. Raja yang bijaksana itu telah tua dan tidak memiliki keturunan. Maka berdatanganlah orang-orang muda yang tampan dan gagah perkasa mencoba sayembara tersebut, bahkan dari berbagai penjuru dunia (siapa sih yang gak kepingin jadi raja). Kemudian bla.. bla.. bla… sayembara diadakan terpilihlah Pangeran calon pengganti raja.

Tidak memerlukan pemahaman yang baik mengapa orang tertarik untuk menjadi raja (baca: pemimpin). Bahkan seringkali kita temui gaya bos. Sok mengatur, Sok tahu dan …

Namum pahamkah kita raja sejati itu yang kayak apa? bisakah kita merajai diri kita, indra kita, nafsu kita, emosi kita. atau malah sebaliknya. Kita menjadi soh tahu, sok mengatur, padahal sebenarnya kita menjadi budak dari keinginan-keinginan kita, panca indra kita.

Baik kalau kita menyadari bahwa manjadi raja atas diri sendiri lebih berguna dari pada berlomba-lomba ingin menjadi raja (baca: pemimpin), namun pada dasarnya tidak becus. Karena… kita sendiri masih menjadi budak atas nafsu-nafsu kita.

APA YANG BISA KITA LAKUKAN DALAM 5 MENIT?

Bunga menerima hadiah ulang tahun dari sahabatnya Budiman. Ia berkata pada dirinya; sebaiknya langsung mengirim sepotong surat pendek untuk mengucapkan terima kasih. Ah tapi begitu pendek dan dingin. Biar aku tulis yang agak panjang dan menyentuh, tapi aku sedang tidak mood dan tak ada waktu, lain kali sajalah, Dua minggu berlalu, belum juga surat itu dikirim, tapi tak mengapa nanti akan kukirim surat sebanyak dua halaman. Dua minggu lagi berlalu, Bunga mulai kesal sendiri, malu dan takut sambil membayangkan apa yang dipikirkan Budiman. Biarlah nanti aku buat beberapa halaman sekaligus. Dua bulan berlalu dan saat ini dia harus mempersiapkan ujian, sehingga rencana menulis surat itu tertunda lagi. hingga akhirnya surat itu tidak pernah tertulis.

Apa yang akan dirasakan Bunga ketika bertemu dengan Budiman, sahabatnya? Pernahkah kita menunda-nunda perbuatan baik (baca: berdoa) dengan alasan klasik. Tidakkah 5 menit sehari lebih baik dari pada 1 jam sebulan sekali, atau 1 malam setahun. Bagaimana kalau besok kita di panggil dan bertemu dengan-Nya? Mengapa kita tahan berjam-jam dihadapan TV, tetapi tidak tahan 5 menit dihadapan-Nya. Belajar membayangkan resiko yang akan dihadapi dari penundaan lebih baik ketimbang mencari-cari alasan. Sedikit tapi sering lebih bijak dari... gunakan 5 menit waktumu…!!

Jumat, 24 Oktober 2008

Pembekalan Bendahara Paroki

Ambarawa 7 Agustus 2008

Pada tanggal 7 Agustus 2008 yang lalu, beberapa umat gereja St. Mikael Pangkalan, dikirim ke Ambarawa bersama dengan Romo untuk mendapatkan pelatihan dan pembekalan tentang sistem akutansi khusus keuangan Paroki Gereja Katolik. adapun beberapa umat tersebut adalah:
  1. Mas tarman (consultan keuangan, apparsial aktiva lancar & aktiva tetap)
  2. Mbak Wulan (consultan & akuntan)
  3. Bu Nunuk Marmanto (anggota konsultan)
  4. Mbak Alice (akuntan)
  5. Mbak Yayuk (akuntan)
  6. Bu Titin (praktisi akuntan)

Selain sebagai usaha mendukung proses pembentukan Gereja St. Mikael Pangkalan dari Gereja wilayah menjadi Gereja Paroki, juga dalam rangka memenuhi kebutuhan tentang pentingnya akuntabilitas, transparansi dan kredibilitas gereja katolik sebagai organisasi nirlaba dan dalam melaksanakan segala pelayanannya di lingkungan masyarakat.

Lonceng Pangkalan No.4 Th I, 24 Agustus 2008

GEREJA KITA
















Kamis, 23 Oktober 2008

Siapa Yesus itu ?

Yesus adalah seorang Yahudi yang berasal dari Nazaret di Galilea. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi sederhana, yaitu keluarga Maria dan Yusuf, pada waktu yang sangat dekat dengan akhir pemerintahan Herodes Agung, yaitu kira-kira tahun 4 SZB.
Ia mempunyai saudara-saudara laki-laki, salah seorang daripadanya (Yakobus) kemudian hari menjadi terkemuka dalam jemaat Kristen Palestina (Yerusalem), dan saudara-saudara perempuan (Mrk. 6:3). Di daerahNya dan pada zamanNya, nampaknya “semua orang” tahu asal-usul Yesus. “Tentang orang ini kita tahu dari mana asalNya” (Yoh. 7:27).
Yesus tumbuh dewasa di dalam lingkungan kehidupan desa atau kota kecil Nazaret (Mat. 2:23; Luk. 2:4) di daerah Galilea selatan, kira-kira seratus mil sebelah utara Yerusalem. Nazaret adalah kota kecil yang sangat tidak berarti secara religius (band. Yoh.1:46; 7:41, 52). Namun Nazaret dekat dengan Sepphoris, kota terbesar di Galilea yang sangat diwarnai kebudayaan Hellenis (Yunani-Romawi), kota yang sangat kosmopolitan pada masa Yesus. Daerah Galilea dihuni juga oleh sejumlah besar orang dari bangsa-bangsa lain (band. Mat. 4:13-15). Karena itu mungkin sekali bahwa semua orang Yahudi di kawasan itu dapat berbicara dalam dua bahasa, yaitu bahasa Aram dan bahasa Yunani koine (yang biasa digunakan sehari-hari). Galilea adalah suatu daerah di wilayah Palestina. Sejak tahun 63 SZB seluruh wilayah Palestina telah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Palestina diperintah oleh “raja-raja (setempat) yang diangkat dan dilindungi” (client kings) oleh Roma.
Oleh warga Nazaret Yesus dikenal sebagai seorang “tukang kayu” (Mrk. 6:3). Untuk itu pastilah Ia telah dibekalii dan belajar ketrampilan menggunakan alat-alat pertukangan seorang pengrajin kayu (dalam bahasa Yunani: tektwn, tekton ) yang membuat barang-barang dari kayu. Pada masa itu seorang pengrajin kayu adalah anggota keluarga yang telah kehilangan lahan garapan mereka, sehingga mereka tidak dapat lagi bertani.
Kesadaran keberagamaanNya tumbuh dan berkembang karena Yesus belajar dari keluargaNya yang cukup saleh (band. Luk. 2:41-42).Sudah pasti Ia juga belajar kisah-kisah, madah-madah, dan doa-doa menurut tradisi Yahudi. Dan tentunya Ia sangat memperhatikan dengan seksama dan turut merayakan hariraya-hariraya besar agama Yahudi, seperti Hariraya Paskah (di musim semi untuk memperingati keluaran dari Mesir), Hariraya Pentakosta (atau Hariraya Tujuh Minggu, limapuluh hari sesudah Paskah, untuk merayakan bahwa Allah adalah pemilik tanah dan mengucap syukur kepadaNya yang telah membuat tanah subur dan memberi hasil), dan Hariraya Pondok Daun (yang disebut Tabernakel, yaitu perayaan panen hari kedelapan di musim gugur untuk memperingati empatpuluh tahun yang dihabiskan Israel di padang gurun).Waktu perayaan-perayaan ini dihabiskan di Yerusalem.
Di samping itu, sama seperti anak laki-laki sebayaNya, Yesus juga harus belajar di sekolah sinagoge (rumah ibadah) setempat. Di sinagoge diadakan pertemuan-pertemuan yang di dalamnya pengajaran dan ibadah dilangsungkan. Yang ditekankan dalam pengajaran di sinagoge adalah kegiatan membaca dan menulis, dengan Torat sebagai bahan pokoknya. Sebagai seorang Yahudi, Yesus kenal betul tradisi Yahudi baik sebagai agama maupun sebagai kebudayaan, yang lazim disebut Yudaisme (Keyahudian).

PESTA NAMA

Selamat dan sukses buat Gereja kita yang berulang tahun pada bulan September lalu

JADWAL MISA

Bulan in Gereja St.Mikael mengadakan misa pada hari Sabtu jam 16.30 dan Minggu 08.00